Wawasan Nasional
Wawasan nasional
adalah suatu cara pandang suatu bangsa negara tentang diri dan lingkungannya
dalam kebutuhan yang saling menghubung serta pembangunannya didalam bernegara
di tengah tengah lingkungannya baik nasional, regional dan global.
Dengan demikian,
wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang
diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (melalui
interaksi dan interrelasi) dan dalam pembangunannya di lingkungan nasional
(termasuk lokal dan propinsional), regional serta global.
Teori-Teori Geopolitik
Geopolitik
adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala politik dari aspek geografi.
Teori
ngeopolitik menurut para ahli adalah
a. Teori menurut Frederick Ratzel (Teori
Ruang ; 1897) adalah teori ruang yang ditempati oleh kelompok-kelompok politik
(negara-negara) yang mengembangkan hukum ekspansionisme baik di bidang gagasan,
perutusan maupun produk.
b. Teori menurut Karl Houshoffer (Teori
Ekspansionisme : 1896-1946) adalah teori tentang faham geopolitik sebagai
ajaran ekspansionisme dalam bentuk politik geografi yang menitikberatkan pada
soal-soal strategi perbatasan, ruang hidup bangsa dan tekana rasial, ekonomi
dan sosial sebagai faktor yang mengharuskan pembagian baru kekayaan dunia.
c. Teori menurut Sir Harold Mackinder
(Wawasan Benua) adalah teori yang
merupakan penganut teori kekuatan, yang mencetuskan wawasan benua
sebagai konsep pengembangan kekuatan darat. Teorinya menyatakan bahwa “barang
siapa menguasai daerah jantung (haertland) yaitu Eropa-Asia akan dapat menguasai
pulau-pulau dunia dan akhirnya akan menjadi penguasa dunia.
Paham – Paham Kekuasaan
Perumusan
wawasan nasional lahir berdasarkan pertimbangan dan pemikiran mengenai sejauh
mana konsep operasionalnya dapat diwujudkan dan dipertanggungjawabkan. Karena itu, dibutuhkan landasan teori yang
dapat mendukung rumusan Wawasan Nasional.
Teori – teori
yang dapat mendukung rumusan tersebut antara lain :
-Paham
Machiavelli (Abad XVII)
Gerakan
pembaharuan (renaissance) yang dipicu oleh masuknya ajaran Islam di Eropa Barat
sekitar abad VII telah membuka dan mengembangkan cara pandang bangsa-bangsa Eropa
Barat sehingga menghasilkan peradaban barat modern seperti sekarang.
Menurut
Machiavelli, sebuah negara akan bertahan apabila menerapkan dalil-dalil berikut
: pertama, segala cara dihalalkan dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan ;
kedua, untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba (“divide et impera”)
adalah sah ; dan ketiga, dalam dunia politik (yang disamakan dengan kehidupan
binatang buas) yang kuat pasti dapat
bertahan dan menang.
-Paham Kaisar Napoleon
Bonaparte (Abad XVIII)
Kaisar Napoleon
merupakan tokoh revolusioner di bidang cara pandang , selain penganut yang baik
dari Machiavelli. Napoleon berpendapat
bahwa perang di masa depan akan merupakan perang total yang mengerahkan segala
daya upaya dan kekuatan nasional. Dia
berpendapat bahwa kekuatan politik harus didampingi oleh kekuatan logistik dan
kekuatan nasional. Kekuatan ini juga
perlu didukung oleh kondisi sosial budaya berupa ilmu pengetahuan dan teknologi
demi terbentuknya kekeuatan hankam.
-Paham Jendral
Clausewitz (Abad XVIII)
Pada era
Napoleon, Jenderal Clausewitz sempat terusir oleh tentara Napoleon dari
negaranya sampai ke Rusia. Calusewitz
akhirnya bergabung dan menjadi penasihat militer Staf Umum Tentara Kekuasan
Rusia. Menurut Clausewitz, perang adalah
kelanjutan politik dengan cara lain.
Baginya, peperangan adalah sah-sah saja untuk mencapai tujuan nasional
suatu bangsa.
Ajaran Wawasan Nasional Bangsa Indonesia
-Paham Kekuasaan
Bangsa Indonesia
Wawasan nasional
bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran tentang kekuasaan dan adu
kekuataan. Ajaran wawasan nasional
bangsa Indonesia menyatakan bahwa ideologi digunakan sebagai landasan idiil
dalam menentukan politik nasional, dihadapkan pada kondisi dan konstelasi
geografi Indonesia dengan segala aspek kehidupan nasionalnya. Tujuannya adalah agar bangsa
Indonesia dapat
menjamin kepentingan bangsa dan negaranya ditengah-tengah perkembangan dunia.
Geopolitik Menurut Bangsa Indonesia
Geopolitik
bangsa indonesia berdiri berdasarkan nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang luhur
sesuai dengan pembukaan undang undang dasar 1945 yang pada intinya “ indonesia
cinta damai dan lebih cinta kemerdekaan dan indonesia menolak penajajahan “
yang berarti warga negara indonesia akan membela negara sampai kapanpun agar
tidak ada lagi yang namanya di jajah dan di anggap remeh dengan negara lain.
Bangsa Indonesia
akan terbuka dalam menjalin hubungan kerjasama antar bangsa yang saling
menolong dan saling menguntungkan. Paham Geopolitik Bangsa Indonesia yang
berarti Persatuan dan Kesatuan :
Bhinneka Tunggal Ika “walaupun berbeda beda tetapi tetap satu”.
No comments:
Post a Comment